Pages

Subscribe:

Mengenai Saya

Foto saya
Kami mahasiswi Fkip Geografi Unlam, Nurul Huda, Lely Adriani Nasution dan Nuria Fajarina.

Rabu, 26 Desember 2012

Mesosfer = Lapisan Atmosfer Terdingin, Tapi Membakar Meteor?

Sudah ada mesosfer setebal 20 kilometer, eh masih banyak juga meteor-meteor yang nyelonong menyambangi permukaan bumi kita seperti di Teluk Bone dan Duren Sawit (Jakarta) baru-baru ini. Gimana kalau nggak ada sama sekali ya.. wah pastinya kehidupan di bumi ga mungkin ada. By the way, ngerasa aneh ga sih, geosciensters, bukannya mesosfer itu lapisan terdingin dengan suhu sampai -100°C, tapi kok bisa “membakar” meteor?

Photobucket


Sebenarnya ini ga aneh loh, geosciensters. Jawabannya: gesekan.

Pernah kan, waktu udara dingin, kamu menggosokkan kedua telapak tanganmu biar hangat? Begitu jugalah cara kerja mesosfer. Mesosfer memiliki cukup densitas untuk “menggosok” meteor-meteor yang masuk ke bumi sampai terbakar. Apalagi meteor-meteor itu jatuh bebas dengan kecepatan yang luar biasa, bisa dibayangkan gaya geseknya besar sekali!

Pertanyaannya: mengapa yang membakar meteor bukan lapisan termosfer saja, yang jauh lebih panas?

Sebenarnya, termosfer dan eksosfer itu tidak sepanas yang diberitakan!
Kalau kamu membawa thermometer biasa ke atas sana dan mengukur suhunya, kamu akan dapatkan hasil pengukuran yang super dingin! Kok bisa?

Seperti yang kamu tahu, makin panas suatu zat, maka gerak partikelnya semakin cepat. Partikel-partikel udara di termosfer bagian tengah sampai eksosfer bergerak sangat cepat, secepat partikel yang bersuhu ratusan derajat Celcius. Tapi, udara disana tipiiiiiiis sekali dengan jumlah partikel sangat sedikiiiiiiit. Padahal kebanyakan energy yang diserap thermometer atau dirasakan oleh kulit/meteor berasal dari konduksi. Jadi, walaupun suhu partikel udaranya tinggi sekali, tetapi jumlahnya terlalu sedikit sehingga suhu lingkungannya rendah sekali. Begitu… Jadi meteor sih aman-aman saja melewati eksosfer dan termosfer yang “hot” sampai akhirnya dihadang si mesosfer yang “cool” . Hehehe.

Mesosfer itu ibarat pedang bermata dua (bagi manusia sih). Di satu sisi dia berjasa melindungi bumi dari bombardir meteor, tapi di sisi lain mesosfer bisa juga membakar pesawat luar angkasa yang kita luncurkan dengan biaya jutaan dolar. Solusinya? perlindungan ekstra. Badan pesawat ulang-alik/satelit dilapisi bahan-bahan yang tahan panas, seperti berilium, tungsten, karbon-karbon reinforsi,dan  karbon ablatif sehingga tahan dari gaya gesek nan hot dari mesosfer.

5 komentar:

  1. makasih min ternyata termosfer ga se panas dugaan kita selama ini

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Wahh sy baru tau, makasih infonya

    BalasHapus
  4. Uy mantap,,,penjelasan nya begitu detail dan mudah dipahami,dan lucu juga😁...thanks

    BalasHapus